Wednesday 26 August 2015

Asam, Basa dan Garam

Pada posting kali ini saya akan coba menjelasakan mengenai materi asam, basa dan garam. Materi ini terdapat dalam kompetensi siswa smp kelas 7 semester awal. Zat asam, basa dan garam banyak kita jumpai dengan mudah di lingkungan sekitar kita seperti garam, sabun, buah, dan lain sebagainya. Untuk dapat mendeteksi sifat asam, basa ataupun netral dari sebuah zat maka kita membutuhkan beberapa peralatan khusus diantaranya

1. Kertas Lakmus
Kertas lakmus berfungsi sebagai indikator/tanda yang dapat kita gunakan untuk membendakan sifat asam, basa ataupun netral dari suatu zat. Untuk menggunakan kertas lakmus maka zat yang akan diuji harus dilarutkan terlebih dahulu menggunakna zat pelarut (air). Kertas lakmus terdiri dari dua jenis yaitu a) lakmus biru dan b) lakmus merah. Keduanya memiliki karakter tersendiri dalam memberikan tanda dari sifat sebuah zat. Jika lakmus merah dimasukan dalam zat asam maka lakmus akan merah, namun jika dimasukan dalam basa maka lakmus akan berubah warnanya menjadi biru. Sementara itu karakter dari lakmus biru yaitu ketika dimasukan dalam asam maka lakmus akan berubah menjadi merah sedangkan bila dimasukan dalam zat basa, lakmus tetap menjadi biru.
Sehiingga munculah istilah bahwa asam diartikan sebagai zat yang mampu memerahkan lakmus biru dan basa adalah zat yang mampu membirukan lakmus merah. Beberapa contoh asam yaitu hampir semua jenis buah-buahan, sedangkan basa yaitu sabun dan zat pembersih, untuk netral dapat dicontohkan dengan air suling, aquades, air sumur, dsb.
Contoh Kertas lakmus merah "kiri pembaca" lakmus biru "kanan" (sumber : www.google.com) 




2. pH Indikator
Ph indikator memiliki bentuk yang serupa dengan lakmus hanya saja perannya menjadi sedikit berbeda karena ph indikator dapat menunjukan tingkatan ph suatu zat secara kuantitatif sehingga kita mampu mengklasifikasikan kedalam istilah asam lemah, asam kuat serta basa lemah ataupun basa kuat. Keunggulan Ph indikator kita dapat mengetahui nilai ph berdasarkan warna lakmusnya. mungkin kesullitanya adalh mencari ketepatan warna si peneliti.

Contoh Ph Indikator (sumber: biosmart.dintian.com)



3. pH Meter Digital
Ph meter digital memiliki nilai akurasi yang tinggi dalam mendeteksi sifat asam, basa, dan netral pada sebuah zat. pH meter sangat mudah sekali untuk digunakan. Caranya hanya tinggal memasukan ujung dari Ph yang bentuknya menyerupai lampu LED maka kemudian akan tampil pada layar besarnya nilai ph dengaan keakuratan 2 dgit angka di belakang koma. berikut ini gambar dari pH meter digital.

  
pH meter digital (sumber: mastertesters.com
ketiga alat tersebut dapat dipilih untuk digunakan sesuai denga kebutuhan kita, terima kasih semoga apa yang disampaikan dalam blog ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua.

No comments:

Post a Comment