Friday 28 August 2015

Teknik Pengukuran Gejala Pelayangan Bunyi Berbasis Audacity

Seperti yang pada posting sebelumnya mengenai pemanfaatan media sofware audacity. Pemanfaatan sofware audacity diantarany dapat digunakan dalam percobaab pipa organa kali ini penulis mencoba akan membahas mengenai sofware audacity yang pemanfaatannya dalam gejala pelayangan bunyi sebagai akibat adanya cepat rambat dan frekuensi sumber bunyi

Gelaja layangan (beat) adalah gejala interferensi dalam kawasan waktu terjadi jika kedua sumber bunyi memiliki frekuensi hampir sama bergerak dalam arah yang sama. Inteferensi dari keduanya menghasilkan intensitas suara pada posisi tertentu naik dan turun secara bergantian. Perubahan intensitas yang berjarak tertentu dan terdengar teratur ini disebut gejala layangan. Gejala layangan diilustrasikan pada gambar. Jika bunyi 1 memiliki frekuensi f1 dan bunyi 2 memiliki frekuensi f2 maka frekuensi layangan fb bunyi adalah 


Berikut ini kami sajikan bentuk dari gelombang bunyi yang mengalami pelayangan bunyi

contoh visualisasi pelayangan bunyi


Dalam penggunaan percobaan yang dilakukan kami menggunakan dua sumber bunyi dengan frekuensi 500 Hz dan 510 Hz,,

Frekuensi bunyi 500 Hz dan 510 Hz

Pada eksperimen ini, sumber bunyi dibangkitkan dari suondcard laptop dengan perangkat lunak Audacity melalui perintah < buat – nada >. Dua bunyi yang dibangkitkan berfrekuensi 500 Hz dan 510 Hz . Gejala layangan dibuat dengan menginterferensikan kedua bunyi tersebut melalui perintah < trek - mix dan render > setelah sebelumnya kedua bunyi dipilih melalui perintah < edit-pilih >. Dari layangan bunyi diperoleh frekuensi layangan sebasar 10 Hz.



No comments:

Post a Comment