Sunday 21 September 2014

KISAH MONYET DAN TIGA JENIS ANGIN

KISAH MONYET DAN TIGA JENIS ANGIN


Berbagi kisah dan mengambil pelajaran yang berharga dari kisah monyet dan 3 angin. Cerita ini saya dengar dari sebuah kultum yang disampaikan oleh teman dari Malaysia bernama Muhammad Fikri Bin Johan yang saat ini sedang mengikuti kegiatan pertukaran mahasiswa asing antara Universitas Malaya dengan Universitas Ahmad Dahlan di PERSADA UAD.

Dengan gaya bahasa melayu nya fikri mulai menyampaikan kisah monyet yang cukup membuat jamaah solat subuh PERSADA menujukan perhatiannya pada fikri. 


Berawal dari ada seekor monyet yang sedang memanjat sebuah pohon kelapa, kemudian dilihat oleh tiga jenis angin yang kuat yaitu angin topan, angin puting beliung dan angin bahorok. Ketiga angin tersbut bercakap-cakap untuk menjatuhkan si monyet dari pohon kelapa.Ketiga angin tersebut saling bergantian untuk menunjukan kemampuannya dalam menjatuhkan si monyet dari pohon kelapa. Di awali dengan angin topan yang berusaha menjatuhkan si monyet, namun dengan segala usahanya monyet berpegang erat pada pohon kelapa. Si monyet tetap bisa bertahan pada pohon kelapa, hal ini membuat angin puting beliung menjadi penasaran dan mencoba dengan kecangnya untuk menjatuhkan si monyet. Monyet semakin berusaha keras untuk tetap berpegang pada pohon kelapa. Hemm,,luar biasa si monyet tetap mampu bertahan dari gangguan angin topan. Tibalah giliran angin bahorok untuk menjatuhkan si monyet, namun tetap saja dengan kuatnya si monyet bertahan pada batang kelapa dan tak terjatuh. Ketiga angin tersebut mengakui kehebatan dari si monyet karena tetap bertahan pada batang kelapa walaupun telah ditiup dengan angin yang begitu kencang.

Kemudian munculah angin sepoi-sepoi menghampiri ketiga angin yang kuat tersebut, dan bertanya mengenai hal yang diperbincangkan oleh ketiga angin tersebut. Angin  sepoi-sepoi menawarkan diri untuk bergabung dalam perlombaan tersebut, lantas ketiga angin lainnya menetertawakannya karena mengangap bahwa ketiga angin yang kuat saja tidak mampu apalagi angin yang lemah. Tanpa menghiruakannya angin sepoi-sepoi menunjukan kemampuannya untuk menjatuhka monyet dari pohon kelapa. Angin sepoi-sepoi yang tenang membuat si monyet nyaman dan merasa keenakan, dan akhirnya tertidur tanpa di sadari. Maka terjatuhlah si monyet dari pohon kelapa. Ketiga angin lainnya terkejut karena melihat jatuhnya si monyeet tersebut.

Dari cerita di atas, kita dapat menganalogikan monyet adalah hidup kita dan angin adalah ujian. Cerita di atas menyampaikan sebuah pesan singkat bahwa cobaan yang diberikan oleh Alloh kepada hambanya bukan hanya berupa cobaan penderitaan ataupun kesedihan namun kesenangan dalam kehidupan merupakan bagian dari cobaan yang diberikan-NYA. Maka tetaplah kita senantiasa berpegang pada Al-Quran dan Al Hadist agar kehidupan yang jalani dapt berjalan dengan lurus dan dapat kita lalui dengan sebaik-baiknya segala cobaan yang diberikan Alloh kepada setiap hambanya.

Penulis bin Waluyo
& Fikri bin Johan

No comments:

Post a Comment