BERIMAN DAN BERILMU
Sebuah pengambaran analogi singkat akan penulis angkat dari dua kata beriman dan berilmu. Dulu ketika kita masih dalam masa kanak-kanak kita sering diberikan pertanyaan candaan mana yang dipilih "harta atau nyawa", wah pilihannya cukup sulit sehingga kita memilih hal konyol yaitu "atau". Ini adalah hal aneh yang dilakukan masa kanak-kanak dengan imajenasinya yang tinggi. Namun, kini kita sudah dewasa dan mulai dihadapkan dengan berbagai masalah kehidupan yang variatif dari masalah pribadi, dengan teman, keluarga dan lain sebagainya. Setiap manusia pastinya selalu memiliki masalah, tidak akan mungkin manusia yang hidup tidak pernah memiliki masalah apapun.
Kini masa dewasa menginjak, kita dihadapkan pada sebuah pilihan untuk menentukan jalan hidup masa depan. Jika kawan diberikan sebuah pertanyaan manakah yang dipilih beriman atau berilmu, tentunya ini adalah hal sulit jika harus memilih. Maka yang kita ambil saja keduanya yaitu hidup dalam kondisi beriman dan berilmu.
Kini masa dewasa menginjak, kita dihadapkan pada sebuah pilihan untuk menentukan jalan hidup masa depan. Jika kawan diberikan sebuah pertanyaan manakah yang dipilih beriman atau berilmu, tentunya ini adalah hal sulit jika harus memilih. Maka yang kita ambil saja keduanya yaitu hidup dalam kondisi beriman dan berilmu.
Berawal dari sebuah pernyataan "Iman tanpa Ilmu adalah cacat dan Ilmu tanpa Iman adalah pincang". Pernyataan ini mengilustrasikan bahwa betapa kuat dan eratnya hubungan antara ilmu dan iman. Maka kita sebagai seorang pemuda hendaknya memiliki rasa yang gigih untuk memperjuangkan hasrat dan keinginan agar menjadi seorang yang beriman dan berilmu. Dikutip dalam sebuah peryataan, wahai saudaraku kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali hanya dengan 6 perkara yaitu
- Kecerdasan
- Antusias terhadap ilmu
- Kesungguhan
- Harta (bekal)
- Bergaul dengan guru
- Waktu yang Panjang
Dalam proses mencari ilmu kita tentunya senantiasa diberikan berbagai cobaan dan setan akan senantiasa menggangu jalan kita itulah mengapa sebabnya jika kita hendak mengikuti kuliah maka mata kita akan terasa ngantukk sekali. Setan berusaha menjadikan manusia menjadi bodoh dan malas, karena manusia yang bodoh dan malas tidak akan memiliki sebuah alasan yang kuat terhdap hal yang dia lakukan. Penulis juga pernah mendengar sebuah cerita bahwasanya setan akan merasa takut sekali dengan orang-orang yang berilmu walaupun dalam konsdisi sedang tidur.
Seseorang yang berilmu memilki balasan yang tinggi di sisi ALloh SWT, bahkan dalam Firman-Nya Alloh SWT berjanji akan mengangkat beberapa derjat lebih tinggi orang-orang yang beriman dan berilmu. Dalam sebuah hadist juga pernah diperdengarkan bahwasannya kematian 1000 orang ahli ibdah tidak lebih berharga dari kematian 1 orang beriman dan berilmu. Analogi sederhananya 1 karung kapas terasa lebih ringan daripada 1 karung batu.
Sesungguhny terdapat 3 hal/perkara yang akan dibawa oleh manusia sampai dia menenmui ajalnya kelak yaitu
- Shodaqoh amal jariyah
- Doa anak yang shaleh/sholehah
- Ilmu yang bermanfaat
Agar ilmu mudah untuk kita pelajari dan mudah masuk dalam fikiran kita maka kita harus melapangkan dada atau menjauhkan diri kita dari segala penyakit iri, dengki, hasut yang senantiasa menggangu fikiran kita. Ilmu ibarata sebuah cahaya, jika ruang hati kita tertutup, maka cahaya tidak akan pernah masuk ke dalam fikiran kita. Terdpat 2 Firman Alloh AWT yang terkait dengan ilmu yaitu QS Az Zumar 9 dan QS Al Mujadalah 11.
Mari bersama menjadi manusia yang beriman dan berilmu, membungkus diri kita dengan iman dan ilmu agar menjadikan kita sebagai mahluk yang senantiasa di doakan oleh alam (ikan mendoakan manusia yang berilmu) dan didoakan oleh malaikat yang memiliki kesucian jiwa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berilmu itu sungguh dekat dirinya dengan surga yang dijanjikan oleh Alloh SWT.
No comments:
Post a Comment