Tulisan ini diadaptasi dari buku karangan Masaru Emoto dari Yokohama, Jepang
Air adalah sumber utama dari khidupan manusia, dimulai dari manusia terbentuk dalam janin telah tersusun dari air sebanyak 90%. Manusia tumbuh menjadi dewasa menjadikan jumlah penyusun air dalam tubuhnya berkurang menjadi 70 %. Kemudian mengalami massa tua sehingga susunan zat cair dalam tubuhnya menjadi berkurang menjadi 50 %. Perhatikan gambar di bawah ini:
Berdasarkan ilustrasi gambar di atas kita melihat bahwa kandungan cairan dalam tubuh manusia senantiasa berkurang.
Air di setiap tempat memiliki karaker yang berbeda-beda, Masaru Emoto melalui hasil foto-foto kristal airnya mampu membuktikan bahwa setiap air di setiap tempat menunjukan karakter yang berbeda. Dalam percobaannya untuk membuktikan hubungan yang erat antara pola hidup manusia dengan kualitas air di lingkungan sekitarnya Emoto mengambil banyak sampel air di berbagai negara. Dalam sebuah percobaannya Dia membekukan air pada suhu -20 C dan membuat ruanga khusus dengan suhu -5 C, Emoto mendapati bahwa foto kristal hanya dapat diambil 20 sampai 30 detik ketika suhu meningkat dan es mulai mencair.
Emoto juga melakukan percobaan dengan memberikan efek lagu terhadap hasil pola air yang terbentuk. Hasil yang menarik diperoleh bahwa air yang diperdengarkan lagu klasik dengan frekuensi normal seperti yang didengar manusia menghasilkan pola kristal yang terbentuk indah dan tersusun rapi. Namun, hasil yang berbeda didapat bahwa kristal terbelah dan tak teratur ketika diperdengarkan lagu dan musik metal.
Penelitian mengenai air dilakukan Emoto lebih mendalam. Perlakuan selanjutnya merupakan hasil dari sebuah terkaan dari pemikiran emoto dan assiten penelitinya yaitu dengan memberikan tulisan positif dan negatif seperti "bodoh" dan "sukses". Ketika air ditujukan dan dibungkus dengan kata "bodoh" pola kristal yang terbentuk tak teratur dan terbelah. Hal yang berbeda diperoleh bahwa ketika diberikan tulisan "sukses" /"Ayo kita lakukan" diperoleh bahwa hasil kristal menarik dan rapi.
Berdasarkan hasil pola kristal yang diperoleh dari perlakuan yang diberikan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa air menyimpan banyak berita yang belum kita ketahui dan air memiliki perasaan. Manusia atau mahluk hidup di bumi ini sebagai besar tersusun oleh air yang menyimpan dan merekam setiap emosi dan persaan mahluk hidupnya. Pengaruh positif memberikan dampak positif pada pikiran kita dan pengaruh negatif memberikan hal negatif pada pikiran kita.
Penulis menyadari dan mulai merenungi sebuah ayat dan firman Alloh SWT "dan dibangkitkanya manusia bagaikan tanah yang tersiram air hujan kemudian tumbulah rumput". Hal ini menggugah fikiran penulis bahwa Alloh sebagai pencipta seluruh mahluk di bumi ini dibarengi dengan penciptaan alat perekam yang luar biasa dari setiap emosi hati dan perilaku kita yaitu AIR. Tidaklah mengherankan jika dalam firman Alloh SWT ketika telah datang kiamat maka tidak ada satupun perbuatan manusia walau itu hanya sebesar dan seberat biji Zarah (partikel terkecil) yang terlewatkan dari proses hisab. (penulis) ALlahu Akbar!!
Dalam kajian fisika air juga memiliki karakteristik yang menarik yaitu Apa yang terjadi pada air yang berada dalam kondisi kritis (kondisi dimana air berada dalam wujud cair dan gas secara bersamaan yaitu ketika air berada pada tekanan 218 kali tekanan udara normal dan suhu 374 C). Disini juga terjadi proses pengaturan diri (self organizing criticality). Ketika suhu air kritis ini diturunkan sedikit saja, secara tiba-tiba seluruh molekul (tidak hanya satu, ya seluruh molekul), sepertinya ada yang menyuruh, mengubah air kritis menjadi cair. Atau tekanan diturunkan sedikit saja, maka secara tiba-tiba seluruh mollekul akan mengubah air ini menjadi gas (Semestakung ,Yohanes Surya)
No comments:
Post a Comment