Pages - Menu

Friday, 28 August 2015

Kisah Si Benda Jatuh "Hukum Gravitasi oleh Sir Issac Newton"

 "Kisah Si Benda Jatuh"

Sebuah anggapan lama manusia befikir bahwa sebuah benda yang jatuh yang massanya lebih besar maka akan jatuh lebih cepat dibandingkan dengan benda yang memiliki massa yang lebih kecil. Pada abda 16-17 Galileo
(lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut sebagai "bapak astronomi modern", "bapak fisika modern", dan "bapak sains". Penemuannya tentang hukum benda jatuh mengubah sudut pandang berpikir manusia tentang Benda yang memiliki massa lebih besar akan jatuh lebih dulu/lebih cepat dibanding massa yang lebih kecil." Mungkin untuk kita itu pernyataan yang sudah jelas terlihat salah. Mengapa? Karena di sekolah kita diajari kalau percepatan gravitasi itu sama untuk semua benda, sehingga percepatan jatuh benda yang jatuh bebas tidak bergantung pada massanya. Jadi kalau 1 kg beras dan 10 kg beras dijatuhkan dari ketinggian yg sama maka akan sampai ke tanah dalam waktu yg sama. Pernyataan yang notabene telah dibuktikan benar oleh eksperimen Galileo.

Newton dan Buah Apelnya

Cerita yang paling banyak kita dengar yaitu tentang kisah newton dan buah apelnya. Secara tak sengaja newton kejatuhan buah apel ktika duduk dibawah pohon apel. Newton pada malam harinya memandang bulan dan membandingkan serta berfikir "kenapa bulan tidak jatuh?". Begitulah pertanyaan yang muncul sehingga Newton menemukan hukum yang terkena yaitu hukum gravitasi.

Seperti apakah eksperimen Galileo ini? Apakah dia naik ke menara Pisa, kemudian menjatuhkan barang-barang yg berbeda beratnya? Tentunya tidak. Selain gravitasi, gesekan udara dan banyak faktor juga mempengaruhi percepatan jatuh benda. Jadi bisa saja besi jatuh lebih cepat dari kapas.

Lalu seperti apa eksperimen Galileo yang berhasil membantah pemikiran lama bahwa benda berat akan jatuh lebih cepat daripada benda ringan? Sebenarnya galileo TIDAK MELAKUKAN EKSPERIMEN LANGSUNG. Beliau melakukan apa yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Thought experiment”, mari kita terjemahkan sebagai ‘eksperimen bayangan’.
Beliau melakukan eksperimen hanya di dalam kepala dan dengan eksperimen bayangan tersebut beliau bisa membantah pemikiran lama itu. Eksperimennya kurang lebih sebagai berikut.

Jika ada dua benda dengan massa yang berbeda, menurut asumsi lama, benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dari yang ringan. Bila kita gabung kedua benda tersebut, maka benda yang lebih berat akan menarik benda yang lebih ringan, sehingga benda yang ringan akan jatuh lebih cepat daripada kalau dia sendiri. Sementara itu, benda yang lebih berat akan terhambat oleh benda yang ringan sehingga akan bergerak lebih lambat daripada kalau dia jatuh sendiri, sehingga gabungan kedua benda itu akan jatuh lebih lambat daripada kalau benda berat jatuh sendiri dan lebih cepat daripada kalau benda ringan jatuh sendiri. Padahal benda hasil gabungan kedua benda tersebut jelas lebih berat dari masing-masing benda. Jadi menurut asumsi lama seharusnya gabungan tersebut akan jatuh lebih cepat dari kedua benda itu

No comments:

Post a Comment